Panduan menggunakan Blog ini :D

Pembaca yang budiman, silahkan isi kolom komentar dan memulai diskusi pada setiap postingan. Semakin ramai semakin semangat saya dalam mengelola blog ini. Selamat menjelajahi seluruh isi blog. ^_^.
Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Feb 1, 2018

Tips Mengelola Keuangan

Pada mulanya, saya tidak terlalu teoritis dalam menerapkan aturan pengelolaan keuangan. Ketika uang masuk, pengeluaran dilakukan sesuai kebutuhan. Karena saya bukan tipe orang yang boros, jadi tidak pernah ada masalah dengan krisis keuangan. Namun, setelah mendapatkan materi tentang pengelolaan keuangan yang baik, saya menyadari bahwa seandainya saya menerapkanya dari awal, mungkin tabungan saya sudah lebih besar dari seharusnya. Atau aset dan investasi yang saya miliki bisa jadi lebih banyak dari sekarang. Ya, saya baru menyadari bahwa ternyata uang yang saya belanjakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif lebih banyak dari normal.

Jadi..Begini cara mengelola keuangan.

1. Buat catatan arus keluar masuk uang tiap bulan dengan dibedakan berdasarkan hal berikut:
    a. Pengeluaran untuk hal-hal yang bersifat saat ini. Hal-hal yang bersifat saat ini antara lain makan, pulsa, internet, listrik, air, transport, hiburan dan keperluan lain yang sifatnya konsumtif.
    b. Pengeluaran untuk hal-hal yang bersifat masa lalu. Masa lalu itu meliputi pembayaran hutang, cicilan, kontrakan, kos dan sebagainya. Sesuatu yang harusnya dibayarkan pada masa lalu tapi baru bisa dibayarkan setelah menerima gaji atau penghasilan.
   c. Terakhir, pengeluaran untuk masa depan. Yakni berupa tabungan, zakat, infaq, sodaqoh, investasi dan lain sebagainya.

2. Setelah melakukan langkah pertama, buat prosentase tiap bagian.

3. Cek apakah prosentasenya sesuai dengan aturan berikut ini:
   a. Pengeluaran saat ini, maksimum 45%
   b. Pengeluaran masa lalu, maksimum 30%
   c. Pengeluaran masa depan, minimum 25%

4.   Jika tidak sesuai, atur ulang pengeluaran. Misal pengeluaran untuk saat ini lebih dari 40%, maka atur ulang, biaya makan dikurangi, biaya hiburan dihemat, hingga totalnya maksimum 40%. Hasil penghematan itu dipindahkan ke pengeluaran masa depan.

5. Setelah tertata, pastikan bulan-bulan berikutnya pengeluaran kita sesuai dengan apa yang sudah diatur. Setiap mendapat gaji, pisahkan uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, membayar utang lalu atau untuk tabungan masa depan. Sehingga pengeluaran kita untuk hal-hal bersifat konsumtif tidak akan lebih dari 40% dari pendapatan.

Contoh:

A. Penghasilan bulanan               Rp. 6.000.000,-

B. Pengeluaran bulanan
1. Pengeluaran saat ini
    - Makan bulanan             Rp. 1.000.000,-
    - Belanja bulanan            Rp. 1.000.000,-
    - Transport bulanan        Rp.    600.000,-
    - Pulsa dan internet        Rp.     100.000,-
    - Air dan listrik                Rp.     200.000,-
    - Iuran rutin                     Rp.       50.000,-
    - Hiburan                          Rp.      250.000,-   +
    Total                                  Rp. 3.200.000,-
2. Pengeluaran masa lalu
    - Kontrakan                    Rp.  1.000.000,-
    - Cicilan motor               Rp.     300.000,-    +
    Total                                 Rp. 1.300.000,-
3. Pengeluaran masa depan
    - ZIS                                 Rp.    500.000,-
    - Tabungan                     Rp.    500.000,-
    - Kirim orang tua           Rp.    500.000,-   +
   Total                                  Rp. 1.500.000,-

Dari pengeluaran rutin bulanan yang dilakukan, terlihat bahwa prosentase pengeluaran saat ini lebih dari 45% dari penghasilan. Yakni sebesar 53.3%.

Untuk itu, lakukan perubahan dan pindahkan ke bagian pengeluaran masa depan. Berikut contoh nya
B. Pengeluaran bulanan
1. Pengeluaran saat ini
    - Makan bulanan             Rp.    750.000,-
    - Belanja bulanan            Rp.    750.000,-
    - Transport bulanan        Rp.    500.000,-
    - Pulsa dan internet        Rp.     100.000,-
    - Air dan listrik                Rp.     150.000,-
    - Iuran rutin                     Rp.       50.000,-
    - Hiburan                          Rp.      200.000,-   +
    Total                                  Rp.  2.500.000,-
2. Pengeluaran masa lalu
    - Kontrakan                    Rp.  1.000.000,-
    - Cicilan motor               Rp.     300.000,-    +
    Total                                 Rp. 1.300.000,-
3. Pengeluaran masa depan
    - ZIS                                 Rp.    700.000,-
    - Tabungan                     Rp.  1.000.000,-
    - Kirim orang tua           Rp.    500.000,-   +
   Total                                  Rp. 2.200.000,-

Penghematan bisa dilakukan dengan menghemat pengeluaran untuk makan dengan mengurangi porsi makan di warung makan dan lebih sering masak, menggunakan produk-produk yang lebih murah, dan menghemat penggunaan peralatan listrik. Jatah untuk hibran juga bisa menjadi pos pengeluaran yang bisa dihemat. 

Setelah itu, setiap menerima gaji atau penghasilan, segera pisahkan uang tersebut sesuai pos nya. Juga perlu dipastikan di akhir bulan nanti, jika pos pengeluaran saat ini sudah hampir habis, jangan tergoda untuk mengambil uang di pos untuk masa depan. 

Selamat mencoba. Share juga pengalaman mu di kolom kometar ya.

May 13, 2012

Tips menghindari pelecehan seksual di KRL, busway dan bus kota.

Membaca cerita di dua forum yang berbeda. Aku menemukan kisah yang membuatku terdorong untuk membuat tulisan ini. Cerita pertama aku baca di kaskus. Si penulis (biasa disebut TS) menceritakan tentang kejadia di bus way yang sedang dia tumpangi.

Bus way pada jam sibuk memang selalu penuh dan berjubel. Di  halte, dia menunggu bus way dengan seorang nenek-nenek yang sudah agak bungkuk. Ketika bus way datang, dia dan nenek tadi segera masuk bersama para penumpang lain. Tapi ternyata, bus way pun sudah penuh. Tidak ada kursi kosong yang bisa ditempati. Begitupula dengan si nenek yang terpaksa berdiri.

Si penulis mengamati, bahwa di bus way tersebut, ada akhwat berjilbab lebar yang duduk. Dan dia cuek saja ngelihat si nenek-nenek berdiri. Hingga akhirnya ada penumpang lain yang memberikan tempat duduknya untuk si nenek.

Awalnya aku sempat sependapat dengan si TS. Akhwat ini tidak peka. Menggunakan atribut agama tetapi tidak mempraktekkan ajaran agamanya. Tapi kemudian, setelah menemukan tulisan lain di forum lain, penilaianku terhadap akhwat itu berubah.

Tulisan lain yang aku baca di forum lain berisi tentang tips and trik cara melakukan pelecehan seksual terhadap wanita berjilabab di dalam angkutan umum. Aku langsung kepikiran, akhwat dalam cerita di kaskus tadi tidak mau berdiri bukan karena tidak peka. Tetapi karena dia mengantisipasi agar dirinya tidak menjadi korban pelecehan seksual.

Ya! Korban pelecehan seksual di dalam angkutan umum pastinya yang berada pada posisi berdiri. Dalam kerumunan penumpang lain, si pelaku seakan-akan tidak sengaja “menjamah” korban. Padahal kondisi seperti itulah yang memang pelaku harapkan.

Dari tips dan trik yang dibuat oleh TS di forum itu, aku akan mencoba membuat pencegahannya. Agar para pembaca sekalian bisa terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut.

1.    Di dalam metromini
Metromini, buskota, atau yang biasa di sebut kopata kalau di Jogja merupakan tempat yang ideal bagi pelaku untuk melancarkan aksinya. Berikut poin-poin pencegahaanya :
      a.    Usahakan duduk. Seperti dalam kisah di kaskus tadi, meskipun ada nenek-nenek. Kakek-kakek maupun ibu hamil yang berdiri, jangan berbaik hati untuk memberikan tempat duduk. Masih ada puluhan penumpang lain. Berdoalah agar diantara penumpang lain ada yang baik hati mau memberikan tempat duduknya.
      b.    Jika terpaksa berdiri, hindari berdiri didekat pintu belakang atau tengah. Majulah ke depan. Pelaku lebih suka memepet korban dari belakang. Jika anda berdiri dekat pintu belakang, pelaku yang baru naik dari bus (biasanya lewat pintu belakang) akan memepet anda dari belakang. Tetapi jika anda di depan, ketika penumpang bertambah, gerakan anda adalah mundur ke belakang. Bukan posisi yang ideal bagi pelaku untuk melancarkan aksinya. Bahkan jika bisa, tetaplah berdiri di bagian depan. Suruhlah penumpang-penumpang yang baru masuk untuk ke tengah.
     c.    Jika anda tetap saja dipepet oleh pelaku, anda akan aman jika menggunakan pakaian yang tebal dan berlapis-lapis. Si penulis tips and trik menceritakan bahwa calon korban yang menggunakan pakaian berlapis tidak menarik untuk dijadikan korban. Sensasinya kurang terasa.
     d.    Jika anda sudah menggunakan pakaian berlapis tapi tetep dipepet pelaku (mungkin seharian penuh si pelaku belum juga dapat korban) jangan diam saja ketika pelaku melancarkan aksinya. Si penulis tips and trik itu mengatakan, banyak korbannya yang diam saja ketika dia melancarkan aksi. Entah karena si korban malu, memaklumi atau malah menikmati. Kondisi ini yang sangat diinginkan korban. Tetapi dia juga pernah menceritakan, bahwa ada calon korbannya yang tidak tinggal diam. Si calon korban ada yang menampik tangan pelaku, menghindar atau memelototi pelaku. Jika itu yang terjadi, si penulis tips and trik bilang, berarti lagi gak jodoh, cari mangsa lain.
     e.    Si penulis tips and trik juga menyampaikan bahwa wanita berjilbab pun sama dengan wanita normal. Mereka juga punya “nafsu”. Dia menyarankan bagi yang mau melakukan aksi kejahatan itu, pintar-pintarlah dalam merangsang si korban. Maka si korban akan diam dan menikmatinya. Untuk itu, saya sanagt menganjurkan agar anda melakukan antisipasi dari no a hingga c. Hindari antisipasi terakhir (no d).

2.    Di busway
      a.    Sama seperti di kasus metromini, usahakan duduk.
   b.    Jika terpaksa berdiri, jangan dekat dengan pintu masuk. Di situlah biasanya orang berdesakan, ketika penumpang baru masuk, anda akan didesak ke tengah. Mepetlah di bagian belakang atau pilih di belakang sopir.
      c.    Gunakan pakaian berlapis dan waspadalah!

3.    Di KRL
Modus pelecehan seksual di KRL lebih sulit penanganannya. Karena biasanya dilakukan lebih dari satu orang. Saat ini sudah ada gerbong KRL khusus perumpuan. Ambilah gerbong tersebut. Lalu bagaimana jika terlanjur berada di gerbong umum?
      a.    Yang pertama tentu saja, cari tempat duduk.
      b.    Jika tidak menemukan tempat duduk, pelajari modus operandi si pelaku. Modus si pelaku adalah, seakan-akan memberikan ruang bagi si calon korban diantara kerumunan penumpang. Tiga atau empat pelaku akan berdiri dengan posisi sedemikian sehingga ada celah yang cukup longgar diantara mereka. Si calon korban yang tidak menyadari perangkap akan berpindah mengambil celah tersebut. Setelah calon korban masuk perangkap, para pelaku akan memepet korban dari berbagai sisi. Untuk itu, waspadalah jika ada celah diantara kerumunan banyak orang. Perhatikan siapa yang berada di antara celah tersebut. Lebih baik berdesakan dengan penumpang  lain yang misalnya seorang ibu-ibu dari pada mengambil celah yang lebih longgar diatara para lelaki.
     c.    Jika terlanjur berada di antara para pelaku, dan anda mulai dipepet dari segala arah. Maka, sebelum semuanya terjadi, sebelum para pelaku berbuat lebih banyak. Bilang pada mereka, “permisi pak, saya mau turun” dan bergeraklah ke arah pintu. Jika anda berhasil lepas dari para pelaku. Anda tidak perlu turun di stasiun berikutnya. Toh anda tidak berbohong. Anda beneran mau turun kan? Tapi tidak sekarang 
    d.    Jika para pelaku tidak memberi celah kepada anda untuk berpindah padahal anda sudah mengatakan ingin turun, bahkan para pelaku malah mengatakan “stasiun berikutnya masih lama neng”. Maka saatnya beraksi. Pelototi mereka, pasang tampang galak. Tampik tangan-tangan kurang ajar mereka. Pelaku lebih suka jika korbannya diam, menunduk dan takut. Pelaku tidak suka dengan korban yang menentang dan berani.

Ya. Seperti kata bang Napi. Kejahatan terjadi bukan hanya karena adanya niat pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan yang “dibuat” si korban. Maka waspadalah! Waspadalah!
Semoga tulisan ini bermanfaat.

PS : Pencegahan terbaik adalah : Tidak bepergian dengan kendaraan umum sendirian!

Apr 6, 2011

Biaya Hidup di Jakarta

mungkin sudah ada sangat banyak blog/forum yang membahas tentang estimasi biaya hidup di Jakarta. tapi di sini, saya akan kembali membahas dengan sudut panang saya pribadi, yang telah merassakan "nikmatnya" tinggal di Jakarta selama (hingga bulan ini) tujuh bulan.

Estimasi biaya hidup per bulan di Jakarta untuk kelas ekonomi menengah (masih single)

1. Biaya kos = Rp. 400.000
kos-kosan di Jakarta sangat bervariasi. untuk harga Rp. 400.000 yang saya tahu, fasilitasnya hanya kamar berukuran 3 x 2,5, lantai keramik, tembok bata, kamar mandi luar, tanpa isi (kosongan), tapi itu sudah termasuk listrik dan air (bebas mau bawa apa aja). kalau mau yang lebih murah, kos-kosan seharga Rp. 300.000/bulan pun ada. kamar ukuran sekitar 3 x 2,5 juga. kosongan dan sekat antar kamar terbuat dari papan/triplek, kamar mandi luar dan antri :D. kalau mau yang lebih bagus, ada yang Rp. 500.000/bulan. Keramik dan tembok, 3 x 3, ada ranjangnya dan loundry gratis. kamar mandi masih luar kayaknya. kalo yang Rp. 800.000/bulan full AC, kulkas, kamar mandi dalam, loundry dll :D. tapi karena perhitungan ini untuk golongan menengah, kita ambil aja yang Rp. 400.000.

2. Biaya makan = Rp. 600.000
dengan perhitungan sekali makan sekitar Rp. 6.000 (nasi+sayur+telur) sampai Rp. 8.000 (nasi+sayur+ayam). dengan perhitungan satu hari makan 3 kali dan satu bulan ada 30 hari maka diambil pembulatannya yakni Rp. 600.000
kalau mau lebih irit, ada nasi+sayur+tahu/tempe seharga Rp. 5.000. atau beli magic com untuk masak nasi, jadi tinggal beli lauk dan sayurnya saja. atau yang lebih ekstrem cukup makan 2 kali sehari, sarapnnya cukup dua potong roti tawar (Rp. 7.500 dapat 10 potong)

3. Biaya transport = Rp. 100.000
cari kos yang dekatlah dengan tempat kerja, yang bisa dicapai dengan berjalan kaki, kalau terpaksanya gak ada, cari yang dilewati angkot/metro mini dan sekali nyampe. dengan demikian, biaya transportasi bisa sangat ditekan. dengan naik angkot/metromini sekali jalan Rp. 2.000. maka berangkat-pulang kerja menghabiskan Rp. 4.000. dalam 1 bulan ada 25 hari jam kerja berarti sebulan menghabiskan Rp. 100.000
informasi tambahan jika mau melakukan perhitungan ulang. angkot (baik kwk/warna merah maupun mikrolet/warna biru muda) ongkos aslinya Rp. 4.000 dari ujung ke ujung (misal jurusan grogol-muara angke, dari grogol ke muara angke bayar Rp. 4.000, tapi klo kita naik dari jembatan tiga atau dari manapun yang bukan dari ujung, Rp. 2.000 mau kok).
metromini (bus kecil) dan bus cina jauh-deket Rp. 2.000. bus way Rp. 3.500. ojek dan bajai antara Rp. 5.000-Rp. 20.000 tergantung jauh deketnya (saya sarankan jangan naik ojek atau bajai jika belum berpengalaman menawar, pengalaman saya dari grogol ke pluit tukang ojekya minta Rp. 20.000, padahal naik kwk B01 cuma Rp. 2.000)
untuk yang berencana membawa sepeda motor, saya kurang bisa mengestimasi. tapi silahkan dihitung sendiri, yang jelas harga premium saat tulisan ini dibuat masih Rp. 4.500/liter.

4. Biaya keperluan sehari-hari = Rp. 150.000
meliputi sabun mandi, sabun cuci, sampo, odol, air galon, minyak wangi/deodoran, kopi, susu, gula, teh, obat nyamuk, dll. biaya ini memang sangat variatif, dan sangat subjektif. saya sarankan untuk membeli teko listrik agar tiap pagi bisa menikmati segelas kopi, teh manis atau susu. perlu diketahui, segelas teh manis atau kopi di sini dihargai Rp. 2.000. padahal harga sachetnya ada yang cuma Rp. 500. kalau ingin menghemat lagi, mandilah sekali sehari (saat mau berangkat kerja), gak ganti baju sebelum kotor dan bau (biar jarang make sabun cuci), dan bawa botol air mineral kosong ketika berangkat kerja, kemudian pulang dengan kondisi botol tersebut terisi penuh :)

5. Biaya pulsa = Rp. 50.000
gunakan pulsa seperlunya. gunakan SIM card yang terkenal murah. jika ingin ngobrol dengan seseorang, minta dia yang menelepon. dijamin pulsa Rp. 50.000 cukup untuk sebulan.

6. Biaya hiburan = Rp. 150.000
hiburan di sini bisa berarti jalan-jalan, ke mall, ke monas, ragunan atau TMII, ke kebun raya bogor juga bisa (naik kereta KRL ekonomi cuma Rp. 3000 nyampe bogor). klo mau yang sedikit mahal ya ke ancol atau dufan. hiburan juga bisa berarti makan makanan yang enak-enak, coba-coba fast food atau restoran, sekali sebulan lah. bisa juga ditabung untuk beli gadget baru. pokoknya selalu anggarkan untuk hiburan, terkadang, kita perlu memanjakan diri untuk menghargai kerja keras kita. yang jelas, jangan dipakai buat hura-hura atau melakukan hal yang melanggar norma agama.

7. zakat dan atau sedekah = Rp. 50.000
meski belum tentu masuk nisab untuk harta yang dizakati, saya sarankan untuk tetap mengambil jatah 2,5% dari pendapatan kita untuk disedekahkan. dengan asumsi pendapatan Rp 2 juta, maka jatah untuk sedekahnya Rp. 50.000. bagi yang percaya bahwa sedekah itu akan membuat menjadi lebih kaya (kaya di akherat), maka ambillah sebagain jatah untuk hiburan menjadi untuk sedekah.

Dengan demikian, total pengeluaran per bulan untuk satu orang (single) untuk hidup layak (menurut saya sudah sangat layak malah) di Jakarta adalah : Rp. 1.500.000.

bagaimana? cukup murah bukan? jadi, dengan perhitungan ini, jika teman-teman mendapat tawaran kerja di jakarta dengan gaji kurang dari Rp 2 juta. jangan mau. itu artinya teman-teman hanya dapat menabung dan menyisihkan untuk keluarga ataupun untuk sedekah sangat sedikit.
mintalah gaji di atas Rp. 2 juta. teman-teman bisa menyampaikan argumen dengan perhitungan saya di atas.

tetapi jika teman-teman yakin dapat lebih berhemat, ya terserah, jika memang merasa gaji kurang dari Rp. 2 juta itu cukup, silahkan ambil keputusan dengan penuh keyakinan. semoga tulisan saya ini dapat membantu teman-teman yang masih ragu untuk merantau ke ibu kota, karena simpang siurnya berita tentang kehidupan di Jakarta.

NB: perhitungan ini bisa berbeda untuk tempat yang berbeda. saya berlokasi di Jakarta utara, dekat dengan kawasan elite (PIK, green bay, pluit) tetapi lebih dekat dengan pemukiman warga kelas menengah ke bawah (perkampungan nelayan, muara angke). untuk yang berdomisili di kawasan elit (bener-bener elit, gak ada perkampungan warga kelas menengah ke bawahnya), maka estimasi biaya hidup ini perlu direvisi. katakan saja untuk biaya kos menjadi Rp. 800.000. sekali makan Rp. 10.000. biaya keperluan sehari-hari menjadi dua kali lipatnya, silahkan dijumlahkan sendiri hasilnya. ^_^