tulisan ini akan saya buat menjadi 2 bagian, bagian ini akan menceritakan alasan saya berpetualang, dan bagian berikutnya akan mengkisahkan tentang hal-hal menarik yang saya temui saat berpetualang kemaren.
Cobalah keluar dari zona nyaman
Ketika berada di Jogja, saya merasakan kehidupan saya sangat nyaman. lingkungan yang sangat mendukung, baik untuk beribadah maupun untuk belajar. orang-orang yang ramah, suka menolong, teman-teman yang sangat enak diajak diskusi. pokoke nyaman abis. tapi aku sadar, kehidupan di luar sana tidak lah senyaman ini. membaca berita atau cerita orang-orang, tentang "kejamnya" dunia ini membuatku berkeinginan untuk menaklukkan dunia yang sesungguhnya, bukan dunia Jogja tentunya. maka dari itu, setelah lulus kuliah saya membulatkan tekad untuk menjajal hidup di ibukota Jakarta. keputusan yang berat memang, jauh dari rumah, jauh dari keluarga, serta bayangan-bayangan negatif akan kekejaman kota Jakarta sempat menghantui, tetapi keinginan untuk menempa diri lebih kuat, akhirnya dimulailah fase kehidupanku yang baru.
Delapan bulan berada di Jakarta, saya belum benar-benar merasakan "kejamnya" Jakarta. semuanya masih terasa biasa saja. jarak kantor dan kos-kosan yang terbilang dekat membuat saya tidak pernah merasakan kemacetan. lingkungan kos-kosan yang banyak berisi orang jawa (tengah maupun timur) membuat suasana tidak jauh berbeda dengan di rumah, hanya sedikit cuek saja orang-orangnya. tapi banyak juga yang baik hati, ngasih makanan, ngangkatin jemuran ketika hujan, nraktir es doger, dll :)
Maka, ketika ada tawaran untuk mengajar privat di Bekasi, saya langsung mengiyakan. Dari pengalaman saya ketika keluar kawasan kos-kosan dan kantor, misal saat maen ke rumah atau kos teman, banyak hal menarik yang bisa saya saksikan. banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil. tetapi ongkos yang besar membuat saya berpikir ulang jika ingin keliling Jakarta. dengan mengajar privat ke tempat yang jauh, saya bisa merasakan suasana asli Jakarta, tanpa biaya. bahkan malah mendapat tambahan uang saku :) dan perkiraan saya tepat. di minggu ke dua saya mengajar privat di Bekasi, banyak hal menarik yang bisa saya buat menjadi catatan kecil di sini. akhirnya saya bisa menarik kesimpulan, ketika kita mencoba keluar dari zona nyaman dengan bekal yang cukup, maka yang kita dapat adalah pelajaran berharga, pengalaman yang luar biasa, untuk itu, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman, tentu dengan membawa bekal yang cukup. karena jika kita terus-terusan bertahan di zona nyaman, pribahasa "bagai katak dalam tempurung"pun pantas disematkan.
Perjalanan
agar teman-teman dapat membayangkan seberapa jauh perjalanan saya, saya seratakan pula rute perjalanan saya ketika mengajar privat ke Bekasi.
Berangkat dari perkampungan nelayan muara angke, pluit, Jakarta utara dengan menaiki angkot B01 menuju Superindo di muara karang. turun di superindo, lanjut perjalanan dengan metromini 02 menuju stasiun kota Jakarta. perjalanan ke Bekasi saya lanjutkan dengan KRL Ekonomi AC. turun di stasiun kranji, langsung disambung dengan angkot k25. sampai di perempatan rawa panjang, pindah ke angkot k11A. turun di jembatan 9 rawa lumbu, jalan kaki sekitar 250 m, sampai di rumah murid pertama, anak SMA Al Azhar.
dari rawa lumbu, perjalanan ke rumah murid ke dua dimulai dengan berjalan kaki sekitar 400 m untuk menjemput angkot k 11 (bukan k11A). turun kembali di rawa panjang dan pindah ke angkot k25. kali ini turun di BCP (Bekasi Cyber Park). jalan kaki sebentar ke belakang BCP untuk mendapatkan mikrolet M26. naik M26 samapi di superindo jaka permai, kemudian naik ojek masuk ke perumahan jaka permai, sampailah di rumah muridku yang ke dua.
keluar dari perumahan dengan diantar muridku sampai superindo, perjalanan pulang dimulai dengan menaiki angkot 58 jurusan cililitan. tetapi tidak perlu sampai di ciliitan, saya turun di dekat perempatan UKI/Cawang. kemudian menyebrang jalan dan naik bus jurusan Grogol. turun di Grogol, dan petualangan hari itu ditutup dengan naik angkot B01 sampai kembali ke muara angke.
silahkan liat di peta (klik peta untuk memperbesar) untuk tempat-tempat yang saya sebutkan. pluit ada di ujung atas peta (tulisannya kepotong), rawalumbu tidak terlihat di peta, tetapi ada kata Bojong (di bawah kanan), nah, rawa lumbu di situ (nama lengkapnya Bojong rawa lumbu), jaka permai di dekat jaka setia atau jaka sampurna. rawa panjang di tulisan pekayon jaya. UKI/Cawang tidak tertulis, letaknya perempatan besar deket pancoran.
3 comments:
Jadi oleh-olehe cara naik angkot ya din? hehe. Lama pjalanannya blm ada kan ya? Saiya tnggu episode slanjtnya oleh2e
berapa lama waktu tempuhnya mas?
dari kos ke stasiun kota Jakarta sekitar 30 menit. dari stasiun kota ke stasiun kranji 40 menit. dari kranji ke rawalumbu (rumah murid pertama) sekitar 20 menit. dari rawalumbu ke jaka permai 20 menit kalo mikrolet M26nya gak ngetem, bisa sampe 30 menit lebih klo ngetem dulu.
dari jaka permai ke grogol sekitar 1 jam (macetnya ampuun deh), dari grogol ke kosan setengah jam.
tapi sekarang aku punya jalur baru, dari UKI naik bus way langsung ke pluit. tidak terjebak macet. :D
Post a Comment